Detail Artikel

Hujan yang terus-menerus melanda wilayah Sumatera Utara(Sumut) mengakibatkan beberapa wilayah terdampak banjir hingga menyebabkan longsor. Berdasarkan informasi media sosial dan media lainnya, Sibolga dan Tapanuli Tengah berdampak parah dan mengakibatkan banyak nya akses jalan terputus hingga 50 titik longsor pada jalan lintas sumatera sehingga wilayah tersebut terisolasi dari wilayah luar. Kejadian terjadi pada selasa(26/11) dini hari pada pukul 05.00 dan mengakibatkan kerusakan bangunan serta tinggi nya banjir sampai atap rumah masyarakat. Dampak terisolasi ini hingga tidak ada nya jaringan komunikasi sehingga sulit nya mendapat informasi dari wilayah yang terdampak bencana.  

Beberapa informasi pun tersampaikan melalui media sosial yang bertebaran dan pemerintah serta stakeholder lainnya. Namun data yang diterima memiliki batasan karena tidak adanya informasi yang lebih akurat karena sepenuhnya kota Sibolga dan beberapa wilayah di Tapanuli Tengah terdampak banjir dan longsor dan tidak adanya akses baik jalan ke lokasi maupun sumber informasi lainnya. 

Merespon kejadian tersebut, Ketua Palang Merah Indonesia(PMI) Provinsi Sumut Bapak DR. H. Rahmat Shah mengarahkan kepada seluruh sumber daya manusia PMI di tingkat Provinsi Sumut dan kabupaten Kota sekitar melaksanakan giat pelayanan dan mencari informasi tekait kebutuhan masyarakat yang terdampak.  

PMI Provinsi Sumut pun mengirimkan tim assesmen agar mendapat data yang detail dan menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Namun terhambat akses jalan menuju lokasi yang tertimbun diakibatkan longsor. Terdapat 50 titik longsor yang mengakibatkan seluruh personel BPBD, Basarnas, TNI, Polisi, PMI maupun stakeholder lainnya terhambat dan tidak bisa dilalui.

Tepatnya di Desa Adian Koting Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara, pemerintah menggerakan alat berat dan personel untuk melakukan pembersihan pada jalan agar bisa dilalui. PMI Provinsi Sumut pun turut terlibat dalam membersihkan jalanan yang diakibatkan longsor dan membantu masyarakat yang terjebak dan mengevakuasi korban yang membutuhkan bantuan. Pelayanan seperti evakuasi, pemberian pertolongan pertama, dan distribusi air bersih dilakukan PMI Provinsi Sumut di wilayah terhambatnya akses ke lokasi bencana. 

PMI pun senantiasa berkordinasi kepada pihak pemerintahan maupun stakeholder yang berada di lapangan,  dan membantu agar proses pembersihan akses lebih segera selesai dan akses dapat dilalui agar melaksanakan pelayanan PMI di lokasi yang terdampak di Sibolga maupun Tapanuli Tengah.