Detail Artikel

Pancasila adalah dasar negara serta falsafah negara Republik Indonesia yang terdiri atas lima sila. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima ideologi utama penyusun Pancasila merupakan lima sila Pancasila. Ideologi utama tersebut tercantum pada alinea keempat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945: 

1. Ketuhanan yang Maha Esa 

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 

3. Persatuan Indonesia 

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta 

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional adalah organisasi kemanusiaan global terbesar di dunia yang bertujuan untuk mencegah dan mengatasi penderitaan manusia tanpa membedakan latar belakang korban. Didirikan berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan, gerakan ini beroperasi secara mandiri dan netral untuk memberikan bantuan sesuai kebutuhan Gerakan ini lahir dari keinginan untuk memberikan bantuan tanpa diskriminasi kepada mereka yang terluka di medan perang, berkat gagasan Henry Dunant setelah menyaksikan korban pertempuran Solferino pada tahun 1859. Tujuan utamanya adalah mengurangi penderitaan manusia, mempromosikan saling pengertian, kerja sama, dan perdamaian abadi di antara bangsa-bangsa. Gerakan ini berpedoman pada tujuh prinsip dasar yang menjadi nilai-nilai inti: 7 prinsip Dasar tersebut Adalah : Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan, Kesemestaan .

Secara Kontekstual  Pancasila dengan 7 Prinsip Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional keduanya punya nilai kemanusiaan yang sejalan, meski lahir dari latar belakan g berbeda. Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia, sedangkan 7 prinsip Palang Meran dan Bulan Sabit Merah sebagai pedoman Gerakan kemanusiaan internasional. Konteks Pancasila dengan 7 Prinsip Palang Merah dapat dilihat sebagai berikut: 

1. Prinsip Kemanusiaan Sejalan dengan Sila ke-2: Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang menekankan penghormatan terhadap martabat manusia dan semangat menolong tanpa diskriminasi. 

2. Kesamaan Terkait dengan Sila ke-5: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, serta semangat tidak membeda-bedakan suku, agama, ras, dan golongan.

3. Kenetralan Berkaitan dengan Sila ke-3: Persatuan Indonesia, menjaga sikap netral demi persatuan bangsa tanpa berpihak pada konflik politik atau ideologi tertentu. 

4.Kemandirian Sejalan dengan Sila ke-4: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, di mana setiap keputusan dan tindakan dilakukan mandiri tanpa tekanan dari pihak luar. 

5. Kesukarelaan Menggambarkan Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa yang mendorong nilai pengabdian tulus ikhlas, serta Sila ke-2 yang mendorong solidaritas antar sesama manusia. 

6. Kesatuan Selaras dengan Sila ke-3: Persatuan Indonesia, bahwa dalam satu negara hanya ada satu Palang Merah, sama halnya menjaga persatuan bangsa.

7. Kesemestaan Sejalan dengan Sila ke-2 dan ke-5, karena mengandung semangat solidaritas global, menolong semua manusia di seluruh dunia, serta menegakkan keadilan sosial secara universal. 

Dengan demikian Pancasila dan 7 Prinsip Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional selaras dalam memperjuangkan nilai kemanusiaan (Menolong tanpa diskriminasi), Solidaritas dan Persatuan (nasional maupun Global), Keikhlasan dan Pengabdian (Bekerja secara sukarela), Keadilan (Perlakuan setara dan adil untuk semua orang). Kesimpulannya Adalah bahwa Prinsip-prinsip Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah Internasional memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam praktik Kemanusiaan, baik di Tingkat Nasional maupun Interansional. 

Selamat Hari Kesaktian Pancasila! Semoga nilai-nilai luhur Pancasila senantiasa menjadi pedoman dalam bersikap, bekerja dan bermasyarakat, sehingga tercipta bangsa yang adil, beradab, Bersatu dan menjunjung tinggi nilai-nilai Kemanusiaan. SIAMO…..